Ternak jangkrik adalah salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dengan modal kecil namun memiliki keuntungan yang besar. Bagi pemula, beternak jangkrik mungkin terlihat sulit, namun dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, ternak jangkrik bisa dilakukan dengan mudah dan berhasil. Artikel ini akan membahas cara ternak jangkrik yang sederhana, cocok untuk pemula, dan berpeluang besar untuk mendapatkan keuntungan.
1. Pemilihan Bibit Jangkrik yang Berkualitas
a. Pilih Bibit yang Sehat
- Langkah pertama dalam ternak jangkrik adalah memilih bibit yang berkualitas. Anda bisa memilih antara telur jangkrik atau jangkrik dewasa. Bagi pemula, memulai dari telur mungkin menjadi pilihan yang lebih hemat.
- Pastikan telur jangkrik berasal dari indukan yang sehat dan bebas dari penyakit. Bibit telur yang baik biasanya berwarna kekuningan dan memiliki bentuk yang seragam. Telur yang sehat akan menetas dalam waktu 7-10 hari jika kondisi lingkungan kandang optimal.
b. Sumber Bibit yang Terpercaya
- Membeli bibit dari peternak yang sudah berpengalaman sangat penting untuk menjamin kualitas bibit. Pilihlah bibit dari sumber terpercaya untuk meminimalkan risiko telur tidak menetas atau jangkrik yang sakit.
2. Persiapan Kandang yang Mudah Dibuat
a. Membuat Kandang dari Bahan Sederhana
- Kandang jangkrik bisa dibuat dari bahan sederhana seperti kayu, triplek, atau kardus bekas. Bagi pemula, membuat kandang dari triplek yang tahan lama dan mudah diolah sangat dianjurkan.
- Ukuran kandang disesuaikan dengan jumlah jangkrik yang ingin dipelihara. Kandang berukuran 100 x 50 x 30 cm cukup ideal untuk memulai ternak jangkrik dalam skala kecil.
b. Sirkulasi Udara yang Baik
- Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan udara di dalam kandang tetap segar dan tidak lembap. Anda bisa melubangi bagian atas kandang atau menggunakan kasa nyamuk sebagai ventilasi.
- Suhu kandang ideal untuk jangkrik berkisar antara 25-30°C. Jangkrik akan berkembang dengan baik jika suhu kandang terjaga pada tingkat yang stabil.
3. Pemberian Pakan yang Mudah Didapatkan
a. Pakan Alami yang Hemat
- Jangkrik sangat menyukai pakan alami seperti daun singkong, daun pisang, atau dedaunan hijau lainnya. Anda bisa memanfaatkan dedaunan yang ada di sekitar rumah untuk menghemat biaya.
- Selain itu, berikan juga pakan tambahan berupa voer ayam, jagung halus, atau dedak untuk memenuhi kebutuhan gizi jangkrik.
b. Pemberian Pakan Secara Teratur
- Berikan pakan setiap hari dalam jumlah yang cukup. Jangan biarkan jangkrik kelaparan, karena jangkrik yang kekurangan pakan bisa menjadi kanibal dan saling memakan satu sama lain.
- Pastikan juga selalu ada air yang cukup untuk menjaga kelembapan di dalam kandang. Anda bisa memberikan air dalam kapas basah atau menggunakan gedebog pisang yang lembap.
4. Menjaga Kelembapan dan Kebersihan Kandang
a. Kelembapan yang Tepat
- Jangkrik membutuhkan kelembapan yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Semprotkan sedikit air pada kandang jika kelembapan dirasa kurang. Jangan sampai kandang terlalu kering, karena bisa menghambat pertumbuhan jangkrik.
- Gunakan hygrometer untuk memantau kelembapan kandang, idealnya di angka 50-70%.
b. Bersihkan Kandang Secara Berkala
- Kebersihan kandang sangat penting untuk mencegah penyakit. Ganti alas kandang secara rutin, minimal seminggu sekali, untuk menjaga kesehatan jangkrik.
- Kandang yang kotor dapat menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri yang bisa membahayakan kesehatan jangkrik.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
a. Cegah Hama Pengganggu
- Hama seperti semut, cicak, atau tikus bisa menjadi musuh utama dalam ternak jangkrik. Untuk mencegah semut, taburkan kapur anti semut di sekitar kandang atau buat parit berisi air di sekitar kandang agar semut tidak bisa masuk.
- Gunakan pengaman seperti jaring atau penutup kandang untuk mencegah cicak dan tikus masuk ke dalam kandang.
b. Pencegahan Penyakit
- Jangkrik yang sehat akan lebih tahan terhadap penyakit. Pastikan jangkrik mendapatkan pakan yang bergizi dan lingkungan yang bersih. Jika ada jangkrik yang terlihat sakit, segera pisahkan dari jangkrik lain untuk mencegah penularan.
6. Penanganan Telur dan Pembiakan
a. Persiapan Tempat Bertelur
- Jika Anda memelihara jangkrik dewasa, sediakan tempat bertelur berupa wadah berisi pasir halus yang basah. Jangkrik betina akan bertelur dalam wadah tersebut setelah proses kawin.
- Pastikan pasir tetap lembap namun tidak terlalu basah agar telur bisa berkembang dengan baik.
b. Penetasan Telur
- Telur akan menetas dalam waktu 7-10 hari, tergantung pada suhu dan kelembapan kandang. Setelah telur menetas, pisahkan jangkrik kecil (nimfa) dari jangkrik dewasa agar mereka bisa tumbuh tanpa gangguan.
7. Pemasaran Jangkrik
a. Peluang Pasar yang Besar
- Jangkrik banyak dibutuhkan oleh pecinta burung, ikan, reptil, dan sebagai bahan pakan untuk hewan peliharaan lainnya. Anda bisa menjual jangkrik dalam berbagai bentuk, mulai dari jangkrik hidup, jangkrik kering, hingga telur jangkrik.
- Pasar burung atau toko hewan peliharaan bisa menjadi target utama Anda. Selain itu, manfaatkan juga media sosial dan platform jual beli online untuk memasarkan jangkrik Anda.
b. Menjual Telur Jangkrik
- Selain menjual jangkrik dewasa, telur jangkrik juga memiliki permintaan yang tinggi di kalangan peternak baru. Anda bisa menjual telur jangkrik sebagai bibit kepada peternak lainnya.
Kesimpulan
Ternak jangkrik adalah usaha yang mudah dan berpeluang besar, terutama bagi pemula. Dengan modal yang kecil, Anda bisa memulai usaha ternak jangkrik di rumah dengan langkah-langkah yang sederhana. Kunci sukses dalam ternak jangkrik terletak pada pemilihan bibit yang berkualitas, persiapan kandang yang baik, pemberian pakan yang tepat, dan menjaga kebersihan serta kelembapan kandang. Dengan mengikuti kiat-kiat di atas, Anda bisa mendapatkan hasil ternak yang melimpah dan sukses menjalankan usaha ternak jangkrik.
0 comments