CARA AGAR JANGKRIK TIDAK MATI SAAT BARU TEBAR DI BOKS.
Salah satu tantangan utama dalam budidaya jangkrik adalah menjaga jangkrik tetap hidup dan sehat, terutama setelah baru ditebar di boks. Pada tahap ini, jangkrik rentan terhadap berbagai masalah yang dapat menyebabkan kematian, seperti stres, kurangnya adaptasi lingkungan, atau kondisi kandang yang tidak sesuai. Berikut ini, akan dibahas beberapa cara yang efektif agar jangkrik tidak mati saat baru ditebar di boks dan bisa bertahan hidup hingga siap panen.
1. Persiapan Boks yang Ideal
Sebelum menebar jangkrik, penting untuk memastikan bahwa boks yang akan digunakan sudah siap dan layak. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan boks antara lain:
Kebersihan Boks: Pastikan boks yang akan digunakan bersih dan bebas dari hama seperti semut atau cicak. Hama ini bisa menjadi ancaman bagi jangkrik yang baru ditebar. Cuci boks dengan air bersih dan jemur di bawah sinar matahari sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada patogen atau residu zat kimia yang bisa merusak jangkrik.
Penataan Egg Tray: Egg tray (kotak telur karton) sangat penting untuk memberikan jangkrik tempat berlindung. Tata egg tray di boks secara teratur agar jangkrik merasa aman dan tidak stres saat baru masuk ke dalam boks.
Suhu dan Kelembapan yang Stabil: Pastikan suhu di dalam boks berkisar antara 25-30°C dengan tingkat kelembapan yang cukup. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa menyebabkan jangkrik stres dan rentan mati.
2. Cara Menebar Jangkrik yang Benar
Proses penebaran jangkrik ke dalam boks juga harus dilakukan dengan hati-hati agar jangkrik bisa beradaptasi dengan baik. Berikut beberapa tips untuk menebar jangkrik:
Biarkan Jangkrik Beradaptasi: Setelah jangkrik diterima dari penjual, jangan langsung menebarnya ke dalam boks. Letakkan jangkrik di wadah tertutup selama 1-2 jam agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan suhu ruangan.
Penebaran pada Waktu yang Tepat: Tebar jangkrik di waktu yang sejuk, seperti pagi atau sore hari. Hindari menebar jangkrik saat suhu udara sangat panas karena hal ini bisa membuat jangkrik stres dan mudah mati.
Perlakukan dengan Lembut: Saat menebar jangkrik, lakukan dengan perlahan dan hati-hati. Hindari menjatuhkan jangkrik dengan kasar karena dapat menyebabkan cedera pada tubuh mereka, yang berujung pada kematian.
3. Pakan dan Minum yang Tepat Setelah Penebaran
Setelah jangkrik ditebar, pastikan mereka segera mendapatkan pakan dan minum yang cukup. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan dan minum:
Pakan yang Lembut dan Mudah Dicerna: Setelah baru ditebar, jangkrik masih dalam fase adaptasi, sehingga pakan yang diberikan harus yang mudah dicerna. Pakan seperti dedak halus, sayuran segar (daun pepaya atau daun singkong), dan voer ayam sangat baik untuk membantu jangkrik tetap aktif.
Penyediaan Air yang Cukup: Jangkrik membutuhkan kelembapan untuk bertahan hidup, namun pastikan air yang diberikan tidak berlebihan dan tidak menyebabkan genangan. Gunakan spons atau kapas yang dibasahi agar jangkrik bisa menyerap air dengan mudah tanpa risiko tenggelam.
4. Pengendalian Lingkungan untuk Mencegah Stres
Stres merupakan salah satu penyebab utama kematian jangkrik setelah ditebar. Untuk mencegah stres, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:
Hindari Suara Bising: Jangkrik sangat sensitif terhadap suara dan getaran. Pastikan lokasi kandang jauh dari kebisingan yang bisa membuat jangkrik stres.
Jaga Kelembapan: Kelembapan yang ideal dalam boks adalah sekitar 60-80%. Kelembapan yang terlalu rendah dapat membuat jangkrik dehidrasi, sementara kelembapan yang terlalu tinggi bisa memicu pertumbuhan jamur dan penyakit.
Hindari Overcrowding: Jangan menebar jangkrik terlalu padat dalam satu boks. Overcrowding bisa menyebabkan perebutan ruang, makanan, dan air, yang berakibat pada stres dan kematian. Atur jumlah jangkrik dalam setiap boks sesuai dengan kapasitas yang ada.
5. Pemantauan dan Perawatan Rutin
Setelah jangkrik ditebar, penting untuk terus memantau kondisi mereka secara rutin. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memastikan jangkrik tetap sehat:
Cek Kesehatan Jangkrik: Lakukan pemeriksaan setiap hari untuk memastikan tidak ada jangkrik yang mati atau sakit. Jika ditemukan jangkrik yang sakit, segera pisahkan agar tidak menular ke jangkrik lain.
Jaga Kebersihan Boks: Pastikan boks selalu bersih dari sisa pakan atau kotoran jangkrik yang dapat mengundang hama atau penyakit. Kebersihan boks sangat penting untuk menjaga kesehatan jangkrik.
6. Penanganan Jangkrik yang Terlalu Lemah atau Stres
Jika ada jangkrik yang terlihat lemah atau tidak aktif, segera lakukan tindakan untuk mencegah kematian. Anda bisa memberikan pakan tambahan yang kaya protein atau vitamin untuk membantu mengembalikan stamina mereka. Jika memungkinkan, pisahkan jangkrik yang lemah agar tidak berebut pakan dengan jangkrik yang lebih kuat.
Kesimpulan
Menjaga jangkrik tetap hidup saat baru ditebar di boks memerlukan perhatian khusus pada kondisi kandang, cara penebaran, dan pemberian pakan yang tepat. Dengan memperhatikan kebersihan boks, menyiapkan suhu dan kelembapan yang ideal, serta memberikan perawatan yang rutin, Anda dapat mengurangi risiko kematian jangkrik dan meningkatkan keberhasilan budidaya. Kunci utamanya adalah menjaga jangkrik tetap dalam kondisi nyaman dan tidak stres agar mereka bisa tumbuh dengan baik hingga mencapai tahap panen
0 comments